Samarinda – Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka perhelatan akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional ke-XXIX yang diselenggarakan di Stadion Gelora Kadrie Oening, Samarinda, Kalimantan Timur. Acara pembukaan yang berlangsung meriah pada Minggu malam, 8 September 2024, dihadiri oleh sejumlah tokoh agama, seperti Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), K.H. Miftachul Akhyar, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, serta ribuan peserta dari 34 provinsi dan masyarakat Kalimantan Timur. Dalam sambutannya yang penuh makna, Presiden Jokowi tidak hanya menekankan pentingnya syiar Islam melalui Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, tetapi juga menyinggung secara tegas mengenai maraknya peredaran berita hoax atau berita bohong yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

Presiden Jokowi menyampaikan apresiasinya yang tinggi kepada Provinsi Kalimantan Timur, khususnya Kota Samarinda, yang telah bersedia dan sukses menjadi tuan rumah penyelenggaraan MTQ Nasional ke-XXIX. Beliau berharap, ajang yang memperlombakan kemampuan membaca, menghafal, dan memahami Al-Qur’an ini tidak hanya menjadi sekadar kompetisi tahunan, tetapi juga menjadi momentum yang sangat penting untuk memperkuat tali ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama Muslim) dan persatuan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Beliau menekankan bahwa nilai-nilai luhur yang terkandung dalam setiap ayat Al-Qur’an harus diinternalisasikan dan menjadi landasan moral dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam menjalankan ibadah ritual maupun dalam berinteraksi sosial di tengah masyarakat yang majemuk.

Dalam kesempatan yang khidmat tersebut, Presiden Jokowi juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi bangsa Indonesia di era digital saat ini, yaitu derasnya arus informasi yang tidak terkendali, di mana di antaranya banyak tersebar berita hoax atau berita bohong yang sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Beliau mengingatkan dengan nada prihatin bahwa berita hoax dapat dengan mudah dan cepat menyebar secara masif melalui berbagai platform media sosial dan aplikasi pesan instan, sehingga berpotensi besar untuk menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat, menyebarkan fitnah dan ujaran kebencian, serta menciptakan keresahan dan ketidakpercayaan antar sesama anak bangsa.

Jokowi Buka MTQ Nasional di Samarinda, Soroti Pentingnya Kebenaran di Tengah Maraknya Berita Hoax